Esai debat dengan mosi "Pemerintah Akan Menganggarkan APBN Untuk Meningkatkan Pendidikan Sains dan Kemajuan Teknologi"
Debat ini dimulai dengan pembicara
pertama dari tim pro yang terlebih dahulu memperkenalkan anggota kelompok debat
mereka. Yaitu Daniel Tristania Firdaus sebagai pembicara pertama, Muhammad
Adnan Maulana sebagai pembicara kedua, dan Geifira Kusumaningrum sebagai
pembicara ketiga. Latar belakang yang disampaikan oleh pembicara pertama dari
tim pro adalah “Dana APBN dapat digunakan untuk mengambil atau membeli
teori-teori sains dari luar negeri dan dicetak menjadi buku dakam bahasa
Indonesia agar mudah dipahami. Dan diera modern seperti ini banyak sekali orang
yang sudah menggunakan smartphone, sehingga materi-materi pendidikan sains tadi
dapat juga dijadikan sebuah aplikasi di smartphone”. Selanjutnya pembicara
pertama dari tim pro melanjutkan dibagian definini. Definisi yang disampaikan
oleh pembicara pertama dari tim pro adalah “APBN adalah rencana keuangan
tahunan pemerintah Negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat”. Selanjutnya pembicara pertama dari tim pro melanjutkan dibagian
limitasi. Limitasi yang disampaikan oleh pembicara pertama dari tim pro adalah
“Dana APBN untuk pendidikan sains dan kemajuan teknologi bukan dilangsungkan
hanya di kota saja, tetapi di daerah pedesaan-pedesaan juga harus sama
meratanya”.
Selanjutnya pembicara pertama dari
tim kontra terlebih dahulu memperkenalkan anggota kelompok debat mereka. Yaitu
Muhammad Riswan Rifani sebagai pembicara pertama, Nurlent Esiqi sebagai
pembicara kedua, dan Atira Mayang Putri Mashyur sebagai pembicara ketiga.
Krmudian setelah itu pembicara pertama dari tim kontra menyanggah argument
pembicara pertama dari tim pro. Sanggahan yang disampaikan oleh tim kontra
adalah “Argumen yang disampaikan oleh tim pro yaitu tentang peningkatan
pendidikan sains dan kemajuan teknologi bukan hanya untuk daerah kota saja,
tetapi untuk daerah pedesaan dan plosok-plosok juga. Namun nyatanya pemberian
dana untuk daerah Papua untuk pembangunan sinyal 4G, tetapi malah dialih
fungsikan untuk pembangunan infrastruktur. Kemudian untuk bagian mentranslatekan
buku-buku materi-materi sains ke dalam bahasa Indonesia tidaklah tepat,
dikarenakan Indonesia masih memiliki ilmuan-ilmuan hebat tetapi tidak mau
diakui oleh negaranya sendiri, contohnya saja B.J.Habibie”. Pada bagian ini
kami masih kurang memahami dimana bagian argument dari pembicara pertama dari
tim kontra. Karena saya rasa yang dia sampaikan dari awal hingga akhir itu masih tersangkut pada
sanggahan pembicara pertama dari tim kontra.
Kemudian pembicara kedua dari tim
pro menyanggah yang telah disampaikan oleh pembicara pertama dari tim kontra,
yaitu “Siapa bilang B.J.Habibie tidak diakui oleh Indonesia? Setau kelompok
saja B.J.Habibie digunakan jasanya untuk membuat pesawat-pesawat di Indonesia,
dan Indonesia juga lah yang membiayai B.J.Habibie sekolah di Jerman”. Kemudian
pembicara kedua dari tim pro menyampaikan argument baru, yaitu” Pada pasal 31
Ayat 4 UUD 1945 menyatakan bahwa Indonesia memproritaskan anggaran pendidikan
sekurang-kurangnya 20% dari APBD dan APBN. Diketahui bahwa di Indonesia banyak
anak cerdas namuan tidak diiringi dengan teknologi dan pendidikan yang baik.
Kemudian pada pasal 31 Ayat 1 dan 2 UUD 1945, dapat diketahui bahwa Indonesia
harus menganggarkan biaya untuk kemajuan pendidikan sains dan teknologi”.
Kemudian pembicara kedua dari tim
kontra menyanggah pernyataan dari pembicara pertama dan kedua dari tim pro,
yaitu “Yang pertama yaitu tentang penranslatean buku materi-materi sains,
sanggahan ini sama seperti pembicara pertama dari tim kontra. Kemudian yang
kedua adalah untuk melakukan enelitian itu memerluakan dana yang cukup besar,
sedangkan sekarang saja para lembaga penelitian di Indonesia banyak mengeluh
karena kurangnya dana oleh sebab itu sebelum Indonesia ingin membiayai sesuatu
sebaiknya dilihat dulu dari segi kesejahteraan rakyat Indonesia”. Untuk bagian
argument sendiri kami juga tidak paham dibagian mana pembicara kedua dari tim
kontra ini menyampaikannya, dikarenkan terlalu lama menyanggah dan juga
waktunya tidak cukup.
Kemudian pembicara ketiga dari tim
pro maupun kontra menyampaikan penegasan ulang argument dari pembicara pertama
dan kedua dari masing-masing tim. Kemudian pembicara kedua dari tim pro maupun
kontra menyampaikan kesimpulan mereka masing-masing. Dan debat ini dimenangkan
oleh tim pro.Alur debat ini agak melenceng dari mosi,
dikarenakan penyampaian dari pembicara pertama tim pro saja agak melenceng
dari mosi yang diberikan.Dan,tim kontra pun juga mengikuti
alur debat ini tanpa membantah penyampaian tim pro memang sudah melenceng dari mosi yang telah diberikan. Sehingga yang diperdebatkan disini bukanlah mosinya, tetapi tentang
penerjemahan buku materi sains dari luar, dan tentang B.J.Habibie, serta
pentingnya teknologi.
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari debat ini hanya menyinggung sedikit tentang mosi, dan yang
dijadikan masalah pokok debat ini bukanlah mosi tersebut.
Atiqah Nurul Wardhany
Erma Annisa Dzakirah
Nurul Indriani
Komentar
Posting Komentar